Tatkala saya diminta untuk menulis sambutan sebagai Kepala Sekolah untuk Album Kenangan oleh para siswa kelas 12, saya sedang membaca “A Quinter Never Win and A Winner Never Quit” karya Napoleon Hill. Didalamnya saya menemukan sebuah kisah yang mengharuskan kita untuk merubah paradigma kearah yang lebih baik dan menentukan pilihan secara efektif.
Ada sebuah suku di Afrika yang pekerjaannya memburu monyet. Yang unik dari suku ini adalah mereka tidak berburu mengunakan tombak atau panah, tetapi menggunakan kacang. Bagaimana caranya ?
Caranya mereka memasukkan kacang ke dalam kendi, kemudian mengikat kendi itu di pohon. Kacang juga diletakkan disekitar kendi untuk menarik perhatian monyet. Setelah kacang di sekitarnya habis, si monyet mengambil kacang di dalam kendi. Ketika si monyet mengambil kacang di dalam kendi tangannya tersangkut di dalam dan tidak bisa di keluarkan karena posisi tangan si monyet masih menggenggam kacang. Karena si monyet tidak mau melepaskan kacang itu maka akhirnya si monyet dapat ditangkap. Kapan tangan si monyet bisa keluar ? Tentunya jika si monyet mau melepaskan kacang tersebut.
Begitulah gambaran kita, ketika kita tidak mau melepaskan sesuatu yang sebenarnya bukan hal yang paling hakiki. Begitu pula jika kita berharap memperoleh hasil yang lebih baik, harus merelakan diri untuk membuat pilihan yang benar sekalipun pahit dan getir.
Saya juga membaca kata-kata mutiara Thomas Alpa Edison, seorang penemu dan pendiri Edison Electric Light Company, yang mengatakan bahwa “Jenius adalah 1 % inspirasi, dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan”.
Kalian adalah putra dan putri kami yang sangat membanggakan, jadikan SMAN 1 Jatiluhur bukan sekedar kenangan, tetapi jadikan SMAN 1 Jatiluhur sebagai jati diri dan dasar untuk meraih impian-impian yang membanggakan dan membahagiakan sesuai dengan “Janji Bhakti Alumni”.
Selamat atas kelulusan kalian, semoga apa yang menjadi visi dan misi hidup kalian masing-masing menjadi kenyataan.
Purwakarta, April 2011
Kepala,
A. S. Mulyana, S.Pd., M.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar